Update Lelaki dipenjara 45 tahun kerana potong .....mantan kekasih >> Berita Malay 18

Khamis 30 November 2017 
https: img.okeinfo.net content 2017 11 30 18 1822992 potong-puting-payudara-mantan-pria-ini-dihukum-45-tahun-gV9sNmrUer.jpg 
Gambar hiasan

DAKOTA SELATAN - Mahkamah menghukum seorang lelaki Dakota Selatan, Amerika Syarikat, selama 45 tahun penjara kerana terbukti bersalah telah menggunting puting payudara mantan pacarnya. 

Tony Ledbetter (45), sebelumnya mengaku bersalah atas tiga tuduhan. Sebagai sebahagian dari kesepakatan pembelaan,  pendakwa setuju untuk tidak mengajukan hukuman lebih dari 30 tahun.

Namun lelaki asal Sioux Falls itu harus menerima hukuman yang jauh dari kesepakatan sebab   Hakim Doug Hoffman menentang kesepakatan pembelaan tersebut pada Selasa dan memberi Ledbetter hukuman maksima  45 tahun. 

Ledbetter terlibat pertengkaran dengan mantan pacarnya tahun lalu. Ia menduduki tubuh wanita itu dan memotong puting payudara mantan kekasihnya. Dia pun menyesali aksi ini di mahkamah.

Mangsa sendiri bercerita di mahkamah soal bagaimana penderitaannya setelah kejadian itu. Selain luka fizikal, dia juga terpengaruh secara emosional. "Apakah anda merasa seperti laki-laki?" tanya perempuan itu ketika menghubungi Ledbetter. 

Tindakan pelecehan seksual terhadap perempuan memang kerap terjadi di seluruh dunia. Bahkan pada 2014, dilaporkan kekerasan seksual di dunia sudah mencapai 120 juta kes.

Menurut laporan badan Pertubuhan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurus kanak-kanak (UNICEF), sekira 120 juta perempuan di seluruh dunia dipaksa melakukan hubungan seks. Bahkan seperlima dari jumlah tersebut, menjadi korban pembunuhan dan mereka berusia di bawah 20 tahun. 

Hingga 2012, tercatat sekira 95 ribu perempuan dilaporkan mati. Laporan ini didapatkan oleh UNICEF berdasarkan data dari 190 negara.
"Kekerasan yang dialami oleh perempuan-perempuan ini melintasi batas-batas usia, geografi, agama, etnik dan pendapatan. Bentuk kejahatannya pun beragam, mulai dari pembunuhan hingga bully dan penyiksaan," ujar Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake. 

Tidak hanya wanita, kekerasan ini bahkan seringkali menimpa kanak-kanak yang seharusnya boleh hidup selamat di rumah, sekolah dan lingkungan setempat. "Tindakan kekerasan ini juga terjadi di internet dan banyak dilakukan oleh keluarga, guru, tetangga dan orang asing serta anak-anak sendiri," lanjut Lake.

Subscribe to receive free email updates: