Rabu 26 Disember 2018

Gambar hiasan(Foto: Reuters)
BANGKOK - Seorang tahanan di Thailand maut pada Selasa pagi, 25 Disember setelah tersengat elektrik dari kawat duri bertegangan tinggi ketika berusaha melarikan diri dari penjara.
Diwartakan AFP, Rabu (26/12/2018), Wiwat Aksorsom (32) mencuba lari dari selnya tepat tengah malam bersama dua tahanan lainnya dengan memanjat dinding penjara setinggi 6 meter di Provinsi Surat Thani, Thailand Selatan.
Namun secara tidak sengaja, ia menyentuh kawat berduri beraliran elektrik yang terletak pada puncak dinding penjara dan meninggal.
"Petugas penjara menemui mayatnya di dinding setelah dia tersengat elektrik," kata Kolonel Wanchai Palawan, pengawas polis Daerah Chaiya, Provinsi Surat Thani, kepada AFP.
Wiwat merupakan tahanan yang ditangkap kerana kedapatan memiliki 38 tablet metamfetamin, dan sedang menjalani masa tahanan sambil menunggu penyiasatan polis .
Dua tahanan lainnya, yang juga dipenjara kerana pelanggaran dadah, berhasil melewati dinding penjara tanpa menyentuh kabel bertegangan tinggi itu.
Salah seorang di antara mereka berhasil ditangkap kembali setelah lengannya patah ketika mendarat di sisi lain dinding. Sementara seorang lainnya ditemui beberapa jam kemudian setelah polis melakukan pencarian di wilayah sekitar penjara.
"Mereka mengatakan rindu dengan rumah," tambah Wanchai.
Seluruh penjara di Thailand memang sudah dilengkapi dengan tembok dengan kawat elektrik bertegangan tinggi sebagai pencegahan bagi tahanan yang berusaha melarikan diri.
Sebahagian besar penjara di sana juga sangat padat, mengingat Thailand termasuk salah satu negara dengan tingkat penahanan tertinggi di dunia kerana hukuman yang keras terhadap kes narkotik .
hukuman tersebut menyebabkan para pengedar dan pengguna dadah , termasuk perempuan, mendekam di balik jeriji besi untuk waktu yang lama.
Pihak berwenang setempat ketika ini sedang mempertimbangkan cara untuk mengurangi kepadatan di penjara, termasuk dengan memperluas penggunaan perangkat gelang kaki elektronik.
Pada Jun lalu, Thailand dikritik kerana melakukan eksekusi pada seorang pesalah berusia 26 tahun dengan suntik mati. Eksekusi tersebut merupakan eksekusi mati pertama yang mereka lakukan sejak 2009
disunting dari Okezone