Update Ibu Campurkan Susu dan Ubat Tekanan Darah Tinggi, Bayi 2 Bulan Meninggal >> Berita Malay 18


 05/07/2017
Sachika Tabata, yang ditangkap pada hari Selasa, diduga menambahkan ubat tekanan darah tinggi ke susu Shion pada 29 Disember lalu. (REPRO BIDIK LAYAR VIA MAINICHI)


TOKYO  - Polis di Kota Tokyo, Jepun menangkap seorang wanita berusia 23 tahun kerana dicurigai membunuh anak perempuannya yang berusia dua bulan.
Perempuan bernama Sachika Tabata ditangkap pada Selasa kelmarin, kerana diduga menambahkan ubat tekanan darah tinggi ke dalam susu anaknya pada 29 Disember lalu.

Perbuatan itu dilakukannya di rumah keluarganya di Meguro Ward. Demikian dilaporkan Fuji TV yang dikutip laman Japan Today, Rabu (5/7/2017).
Bayi bernama Shion itu kemudian meninggal kerana komplikasi, tak lama setelah meminum susu tersebut.  
Tabata membantah tuduhan tersebut, dan mengaku tak memasukkan ubat apapun ke dalam botol susu Shion.

Sebelumnya, Shion lahir dengan kondisi berat badan kurang, dan dirawat di rumah sakit hingga seminggu setelah kelahiran.
Dugaan pembunuhan ini terungkap setelah sebuah hasil b edah siasat menunjukkan ada jejak ubat yang sesuai dengan ubat yang ditemukan di rumah Tabata.
Saat kematian Shion, Tabata tinggal dengan ibu tirinya yang sedang mengonsumsi ubat tekanan darah tinggi dan diabetes.

Menurut polis , Tabata memang mengatur penggunaan ubat-ubatan untuk ibunya.
Polis   percaya bahwa Tabata menyedari adanya bahaya yang muncul dari penggunaan ubat-ubatan tersebut kepada putrinya.

Polis  menyoal Tabata mengapa dia mencampur susu putrinya dengan ubat-ubatan tersebut.
Sumber:Kompas.com 

Subscribe to receive free email updates: